Godaan
besar para jomblo adalah disaat dia sedang jatuh cinta dengan seseorang. Dan titik itu
akan meledak dengan sangat dahsyat kalau si dia yang dijatuh cintai, juga
jatuh cinta balik. Disini, keistiqomaan yang kita miliki seperti diuji oleh Allah
apakah kita mau terus ke jalan yang lurus terjal mendaki tapi ujungnya taman
berbunga atau belok ke jalan yang mulus tapi ujungnya jurang. Kalau dalam
keadaan sadar, kita pasti memilih jalan lurus yang terjal. Tapi masalahnya,
orang yang sedang dimabuk cinta sering kali terkecoh, disamping itu setan terus memprovokasi kita untuk menyerah menjomblo.
Tapi
orang-orang yang teguh selalu memiliki jalan keistiqomaannya. Mereka tahu,
cinta yang hadir itu fitrah sekaligus anugerah-Nya, bukan untuk dihilangkan,
tapi untuk dikelola. Ya mengelola rasa. Lantas bagaiamana cara mengelola
rasa ketika jomblo yang berusaha istiqomah jatuh cinta ?
1.
Tenang. Mensyukuri perasaan
yang ada, bahwa kita menjadi manusia normal yang bisa jatuh cinta. Hehehe
2.
Jangan menumpuk persaan. Karena
perasaan seperti benih kecil, kalau disiram dan diberi pupuk akan tumbuh
berkembang. Jangan memupuk rasa dengan persaan kepo kesana kemari, tanya
tentang dia, stalking medsosnya.
3.
Sibukkan diri dengan aktivitas yang positif. Terus datangi majelis-majelis ilmu yang bermanfaat atau berteman
dengan teman yang shalih atau shalihah sebagai pengingat kita apabila lepas
kontrol.
4.
Minta Allah membentengi hati kita. Setan sedang gencar menyerang pertahanan hati kirta, tapi siapa
yang lebih kuat penjagaannya kecuali Allah?
itulah teman-teman jomblo, jatuh
cinta itu indah, tapi menjadi musibah kalau tidak kita kelola dengan tepat. Bagaimana
kalau sulit sekali mengelolanya? Allah maha tau apa yang kita upayahkan. Jatuh
bangunnya, basah keringnya air mata kita dalam menjaga diri karna Allah.
Insyallah akan ada catatan tersendiri.
0 Komentar