Ayah

surabaya 23 maret 2016
Senja mulai terbenam tapi kakiku masih enggan untuk pergi,benar kata kebanyakan orang senja itu mengajarkan kita bahwa tak selamanya kehilangan itu sakit.
Air mataku kembali jatuh mengingat masalah sekarang,apa respon bokap jika aku pulang?.untuk ke dua kalinya aku dikeluarkan sekolah karena kasus yang sama.
Dengan berat aku memutuskan untuk pulang,mungkin dengan itu perasaanku akan sedikit lega.
Adzan isyak mobilku sampai di halaman rumah,rumah terlihat begitu ramai dengan mobil yang mengisi bagasi.
"Apa ayah ada tamu?.."gumanya pelan dan masuk kedalam rumah.
Belum sempat tangan ya meraih gagang pintu,pintu itu terbuka lebar menampakkan  muka seram ayahnya yang siap murka.
"Ada nyali juga kamu pulang!!sudah bikin malu keluarga!!mau jadi perempuan apa kamu lisa!!contoh mbg mu ayu baik kalem kamu!!.."
Ayah mengatakan nya dengan nafas memburu aku yang masih hanya diam sambil menatap sepatuku.
PLAAK!!
Pukulan telak itu mengenai pipiku,aku terhuyung jatuh entah kenapa rasa perih itu serasa hilang melihat orang yang aku sayangi berlari kearahku dan memeluku yang mulai terisak.
"Ayah mengasi kebebasan tapi kamu ngelunjak lisa,sekarang meneteskan semua barangmu abangmu akan mengantarkanmu ditempat yang seharusnya."sambung ayah tapi lebih lembut dari tadi.
Aku masih menangis dipelukan bunda."aku gak mau bunda."ucapku memohon.
Bunda menggeleng"anak bunda anak yang baik pergilah nak kalau itu akan membuatmu berubah walau berat."bisikan bunda membuatku terdiam dipelukan beliau.
Lamongan,23 juni 2018
   Aku menatap aula dihadapanku dengan bangga,tak pernah aku bayangkan sebelumnya kalau aku akan lulus dari ditempat suci ini, tempat yang mengajarkanku akan banyak hal tentang sesuatu mengagumkan.
dulu aku selalu ada cara untuk keluar dari sini,mulai dari mencuri bahkan semua peraturan kulanggar.tapi sekarang ku sadar kalau ternyata Allah menggariskan takdirku disini, tempat dimana aku enggan untuk meninggalkanya sekarang.
Hari ini hari kelulusanku dari pondok ini 2 tahun yang lalu aku masuk ke sini dengan perasaan marah muak dengan semua peraturan yang aneh buatku.
kali ini dengan rasa rindu yang memuncak aku menunggu kedatangan kedua orang tuaku.dua tahun aku tak berani menemui ayah, aku merasa tak pantas kembali kesana setelah apa yang aku buat sore itu.
dari jauh aku mulai melihat mobil ayah memasuki halaman pondok pesantren,tak butuh waktu lama ayah keluar dari mobil bersama bunda,
Aku berlari kearah kedua orang tuaku yang juga sedang menatap keadaanku,aku langsung memeluk ayah,menumpahkan semua tangis penyesalan karena perlakuanku.
"Anak ayah udah besar yah"ujar beliau dan memeluk ku.
beliau tak marah padaku,malah aku melihat beliau meneteskan air mata saat melihatku.tak ingin berlarut dengan rindu ini aku mengajak beliau kedalam aula karena acara memang sudah dimuali.
aku berpisah dengan mereka aku duduk dengan teman-teman ku untuk diwisuda.
tahukah kalian?aku sudah lama menyiapkan kejutan buat beliau, banyak kesalahan yang telah ku perbuat, dan kuharap dengan ini semua bisa membalas beliau walau sedikit,
aku dipanggil ke depan dengan prestasi hasil usaha dua tahun ku disini.aku langsung menoleh kearah ayah,beliau berdiri dengan membungkam mulutnya seolah tak percaya.
Aku menaiki podium dengan tangis yang mengalir disana aku disuruh memberi sambutan.
"Untuk semua yang aku terima hari ini,semua untuk ayah untuk sosok yang selalu aku kecewakan,dan membuatnya marah,mungkin aku gak bisa ngasi apa apa buat ayah tapi aku hanya memberikan jubah dan mahkota kemuliaan buat ayah disurga nanti, makasih ayah andai sore itu kau tak mengirimku kesini pasti aku tak akan menjadi orang baik saat ini." 
Aku turun dari podium langsung disambut pelukan ayah.aku kembali menangis.
"anak ayah selalu hebat."
Tuhan selalu jaga ayah yang udah menjadikanku pribadi yang lebih baik dan bahkan membuatku bisa menghafalkan kalam mu.
perjuangan beliau kadang terlupakan padahal beliau adalah superhero yang hebat buatku superhero yang bisa melindungiku,putri kecilnya.

Posting Komentar

0 Komentar