Santri
juga seorang pelajar yang bertugas untuk menuntut ilmu, tetapi orang yang
menyandang predikat santri ia tidak dapat tugas untuk mencari ilmu saja tetapi
memiliki beban tersendiri. Yakni mengamalkannya apabila kita telah keluar dari
pesantren, dan memang itu sejatinya tugas yang sebenarnya.
Seperti yang telah di jelaskan pada
penggalan surat at-taubah ayat 122 berbunyi;
’memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali agar mereka dapat menjaga dirinya’
Yang di maksud dalam penggalan ayat
di atas ialah seorang santri telah kembali dari pesantren pulang menuju desanya
masing masing, hendaklah ia memberi peringatan dengan berdakwah kepada kaum
kaum yang berada di desanya masing-masing. Jadi tujuan kita menjadi santri
ialah di harapkan menjadi pencerah di kampung halaman.
Memang di pondok terdapat banyak
sekali santri yang sudah siap mengamalkan ilmunya, bak mutiara yang di
kumpulkan dalam satu tempat memang tak terlihat indah karena memiliki kesamaan.
Tetapi beda lagi apabila mutiara itu di letakan di sebuah hamparan pasir laut
yang menepi, suasana akan berbeda pandangan tertitik pada satu mutiara yang
menghiasi hamparan pasir tersebut. Itulah pengibaratan santri yang apabila ia
kembali ke masyarakat akan memiliki aura yang berbeda, yaitu aura yang memberi
pencerahan di sekitarnya.
Di saat mereka di luar sibuk
mengerjakan pr dari guru sekolahnya, santri sedang sibuk mengejar target
setoran hafalan, di kala mereka asyik bermain dengan gedgetnya kami santri sibuk
memikirkan apa yang bisa di dapatkan dan di bawa pulang untuk di amalkan di
desa. Dan memang itulah manfaat sebuah ilmu ialah di amalkan, se sedikit dan
sekecil apapun ilmu yang telah kita dapat akan menjadi barokah apabila kita
amalkan.
Ada pepatah arab mengatakan ‘’ilmu
apabila tidak di amalkan bagaikan sebuah pohon yang tidak berbuah’’ bisa juga
kita maknai lebih baik kita mempunyai sedikit ilmu tapi kita amalkan, dari pada
mempunyai banyak ilmu tetepi tidak pernah di amalkan.(paciran1/10/19)
1 Komentar
mantab santrii
BalasHapus